Pembuat Nasi Boks Diduga Sumber Keracunan Massal di Pucangsawit dan Karanganyar Diperiksa Polisi

Buntut kasus keracunan massal di Pucangsawit dan Karanganyar, Solo Jawa Tengah, kini si pembuat nasi boks harus berurusan dengan polisi. Pasalnya diduga nasi boks itu jadi sumber keracunan massal. Beberapa sampel lauk pauk dalam nasi boks sudah disita sebagai barang bukti.

Usut punya usut, nasi box yang disuguhkan dalam acara buka bersama tersebut bukan berasal dari katering. Acara buka bersama di Masjid At Tiin, RT 01/RW 01, Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Koto Solo berbuah pilu. Puluhan warga RW 01 yang hadir dalam acara tersebut mengalami gejala keracunan setelah menyantap nasi kotak atau nasi box yang disuguhkan.

Bahkan, satu orang sampai meregang nyawa akibat gejala keracunan tersebut. Usut punya usut, nasi box yang disuguhkan dalam acara buka bersama tersebut bukan berasal dari katering. Nasi box berisi ayam bakar, lalapan, buah semangka, dan teh hangat tersebut rupanya dibuat salah seorang warga setempat.

Hal itu disampaikan Sekretaris RT 01, Sumarno. "Dia masih warga satu RT sini (RT 01)," tambahnya. Pembuat nasi box tersebut kini sudah dibawa ke Polsek Jebres untuk dimintai keterangan.

"Yang membuat makan sudah dimintai keterangan di Polsek Jebres," ujarnya. Dinas Kesehatan Kota Solo dan Polresta Solo sudah turun tangan dalam penanganan kasus keracunan massal yang terjadi di Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Kota Solo. Mereka telah mengambil sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan massal tersebut, Minggu (1/5/2022).

Itu disampaikan Sekretaris RT 01, Sumarno. Terlebih, Sumarno menerangkan beberapa warga mendapati ayam bakar yang disajikan diduga sudah basi. "Kemarin ada beberapa cuitan warga mengatakan saat mau makan, (lihat) ayamnya sudah tidak layak dimakan," terang Sumarno.

"Katanya sudah tidak segar, lembek, berkeringat, sudah basi. Tapi, sama warga nekat akhirnya terkapar sakit," tambahnya. Ayam bakar yang disajikan dalam nasi box tersebut pun dilengkapi sejumlah lauk dan buah, di antaranya semangka. "Waktu buka bersama kemarin itu menyajikan teh hangat sama nasi box yang berisi nasi putih, ayam bakar, sama buah semangka," jelas Sumarno.

Polsek Gondangrejo mengamankan sejumlah barang bukti terkait kasus keracunan massal di Dusun Kricikan, Desa Rejosari, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar. Kapolsek Gondangreko, Iptu S Widiatmoko, menerangkan beberapa isian nasi boks yang diduga menjadi pemicu terjadinya kasus tersebut telah diamankan. "Makanan kami amankan, yakni sisa makanan berupa kubis, sambal dan muntahan dari warga," terang Widi.

Sejumlah barang bukti tersebut kini telah dilimpahkan ke unit Reskrim Polres Karanganyar. Moko menerangkan, keracunan massal yang ada di Gondangrejo diduga ada kaitannya dengan rangkaian kasus keracunan massal yang ada di Pucangsawit, Kota Solo. Itu menyusul nasi boks yang dikonsumsi warga yang mengalami gejala keracunan didapatkan dari seseorang yang sebelumnya sempat menghadiri acara buka bersama di Masjid At Tiin, Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Sabtu (30/4/2022).

Dia membawa nasi boks sejumlah 15 yang dibagikan ke jemaah Masjid Al Amin, Dusun Kricikan, Desa Rejosari, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar. Warga yang memakan nasi boks tersebut kemudian mengalami gejala keracunan mulai dari mual, pusing, diare, dan muntah. Kasus keracunan massal di Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Kota Solo diduga merembet ke kawasan lain.

Tepatnya di RT 02/RW05, dan RT 03/RW06, Dusun Kricikan, Desa Rejosari, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar. Kapolsek Gondangrejo, Iptu S Widiatmoko, menerangkan ada 17 warga yang mengalami keracunan massal di kawasan tersebut. "Kami sampaikan bahwasanya di Dusun Kricikan, Desa Rejosari, Kecamatan Gondangrejo, betul disampaikan bahwa ada yang mengalami keracunan sebanyak 17 orang," terang Moko, Senin (2/5/2022).

Moko menjelaskan keracunan di Gondangrejo diduga merupakan rentetan kasus keracunan di Pucangsawit. "Ini diduga satu rangkaian kejadian dengan yang ada di Pucangsawit Solo," ujar dia. "Penangananya, kami koordinasi dengan puskesmas setempat dan rekan PMI Solo dan Karanganyar, mereka sudah datang ke lokasi," terang Moko.

"Lalu, melaksanakan pemeriksaan awal ke 16 orang, dinyatakan masih bisa dirawat jalan," tambahnya. Puluhan Warga Pucangsawit Batal Lebaran Jumlah korban keracunan di lingkungan RW 01, Kelurahan Pucangsawit bertambah dari 45 warga menjadi 90 warga. Beberapa di antara mereka sempat menjalani pemeriksaan kesehatan di sejumlah fasilitas kesehatan.

Di antaranya, RSUD dr Moewardi, RS Dr Oen Kandang Sapi, RS Hermina, dan RS Kustati. "Dari 90 an itu, yang menjalani rawat jalan ada 60 an. Itu total dari satu RW yang terdiri dari 5 RT," tambahnya. Mereka yang dirawat di fasilitas kesehatan sempat mengalami sejumlah gejala.

Di antarnya, pusing, mual, muntah, dan diare. Itu dirasakan mulai Minggu (1/5/2022) dini hari. Sumarno menyebut warga yang mengalami gejala keracunan didominasi warga RT 01. "Warga yang mengalami gejala didominasi RT 01," ucap dia.

"Itu karena mereka yang banyak menghadiri acara dan lokasi acara ada di RT 01," tambahnya. Sumarno menambahkan ada satu warga yang meninggal dunia akibat gejala keracunan setelah menyantap makanan buka bersama.